Liputan6.com, Jakarta: Setelah kasus Bank Century mencuat, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati lebih banyak bungkam di depan wartawan. Tapi, tidak demikian kepada media asing. Perempuan yang kerap disapa Ani ini malah blak-blakan, termasuk soal pembentukan Panitia Khusus Angket Bank Century di DPR.
Kepada koran Wall Street Journal, misalnya, Ani mengatakan Pansus Bank Century dibuat untuk menjatuhkan dirinya. Ia bahkan terus terang menyebut Aburizal Bakrie dan Partai Golkar berada di belakang gerakan politik tersebut.
Ani menyebut ketidaksukaan Bakrie terkait tindakannya tahun lalu yang menolak menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia saat harga saham Bumi Resources milik Bakrie anjlok. Padahal, Aburizal yang saat itu Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat meminta penutupan.
Tak hanya itu, Ani juga kerap menjegal pengucuran dana talangan dari negara untuk penanganan lumpur Lapindo, yang menurutnya bisa mengganggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Jika memang itu benar, tidak heran jika sejak awal Ical (demikian Aburizal biasa disapa) menyetujui pembentukan Pansus Angket Bank Century. Belakangan, ia bahkan meminta Wakil Presiden yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono dan Sri Mulyani dinonaktifkan [baca: Ical Desak Wapres dan Menkeu Dinonaktifkan].
Menanggapi isu ketidaksukaannya pada Ani, Ical memilih bercanda saat ditanya SCTV ketimbang menjawab inti pertanyaan. "Saya sudah punya istri. Dia (Sri Mulyani, red) sudah punya suami. Kenapa musti suka-sukaan" jawab Ical sambil bercanda, Jumat (11/12) [baca: Ical: Kenapa Musti Suka-sukaan].
Di pihak lain, pengamat melihat bukan tanpa kepentingan jika Ical dan partainya menyetujui pembentukan pansus dan mendesak Ani serta Boediono mundur. Jika benar, Pansus Angket Bank Century bisa menjadi ajang politik dagang sapi semata. Dan, substansi mengungkap dugaan penyelengan dalam pengucuran uang negara Rp 6,7 triliun malah bisa menguap begitu saja. Selengkapnya simak video berita ini.(ADO/YUS)
Kepada koran Wall Street Journal, misalnya, Ani mengatakan Pansus Bank Century dibuat untuk menjatuhkan dirinya. Ia bahkan terus terang menyebut Aburizal Bakrie dan Partai Golkar berada di belakang gerakan politik tersebut.
Ani menyebut ketidaksukaan Bakrie terkait tindakannya tahun lalu yang menolak menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia saat harga saham Bumi Resources milik Bakrie anjlok. Padahal, Aburizal yang saat itu Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat meminta penutupan.
Tak hanya itu, Ani juga kerap menjegal pengucuran dana talangan dari negara untuk penanganan lumpur Lapindo, yang menurutnya bisa mengganggu Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Jika memang itu benar, tidak heran jika sejak awal Ical (demikian Aburizal biasa disapa) menyetujui pembentukan Pansus Angket Bank Century. Belakangan, ia bahkan meminta Wakil Presiden yang juga mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono dan Sri Mulyani dinonaktifkan [baca: Ical Desak Wapres dan Menkeu Dinonaktifkan].
Menanggapi isu ketidaksukaannya pada Ani, Ical memilih bercanda saat ditanya SCTV ketimbang menjawab inti pertanyaan. "Saya sudah punya istri. Dia (Sri Mulyani, red) sudah punya suami. Kenapa musti suka-sukaan" jawab Ical sambil bercanda, Jumat (11/12) [baca: Ical: Kenapa Musti Suka-sukaan].
Di pihak lain, pengamat melihat bukan tanpa kepentingan jika Ical dan partainya menyetujui pembentukan pansus dan mendesak Ani serta Boediono mundur. Jika benar, Pansus Angket Bank Century bisa menjadi ajang politik dagang sapi semata. Dan, substansi mengungkap dugaan penyelengan dalam pengucuran uang negara Rp 6,7 triliun malah bisa menguap begitu saja. Selengkapnya simak video berita ini.(ADO/YUS)
0 komentar:
Posting Komentar