JENIS – JENIS METODE PENELITIAN

I. PENELITIAN BERDASARKAN TUJUAN


1. Penelitian Bexplorative.

Studi Explorative atau studi penjajakan dilakukan jika peneliti memiliki keterbatasan informasi mengenai masalah penelitian tertentu. Karena penelitian-penelitian sebelumnya yang meneliti masalah tersebut relative belum banyak dilakukan oleh peneliti yang lain. Peneliti tidak memperoleh informasi mengenai masalah tersebut. Demikian juga menegnai informasi latar belakang masalah yang diperlukan oleh peneliti untuk memhami dan merumuskan masalah penelitian, penyusunan kerangka, teoritis, pengembangan hipotesis dan pengujiannya. Pada dasarnya studi ekplorasi adalah untuk memahami karakteristik fenomena atau masalah yang diteliti, karena banyaknya literature hasil penelitian yang membahas masala-masalah tersebut atau masalah yang sejenis. Studi ini diperlukan untuk menjajaki sifat dan fenomena yang menarik perhatian peneliti dan merupakan usaha untuk memperioleh pengetahuan yang bermanfaat untuk penyususnan konstruksi teori. Studi ini setidaknya mempunyai 3 tujuan yang saling terkait, yaitu : melakukan diagnosa terhadap fenomena tertentu, menyaring alternative – alternative,menemukan ide – ide baru.

Katagori Studi Eksplorative, yaitu :

a. Survei pengalaman

b. Analisis data skunder.

c. Metode studi kasus

d. Uji coba (pilot study).

Data yang dikumpulkan dalam studi eksplorasi dapat menggunakan berbagi teknik, antara lain observasi dan wawancara. Tipe data yang dikumpulkan sebagaian besar berupa data kualitatif. Berdasarkan hasil analisis data yang dikumpulkan dalam studi ini, peneliti dapat mengembangkan teori atau hipotesisyang perlu diuji melalui penelitian-penelitian berikutnya.



Contoh :

Seorang manajer di suatu perusahaan melakukan studi esplorasi untuk memperoleh informasi mengenai: nilai – nilai kultur, agama, politik, ekonomi, kondisisosial, dan aspek lain yang membentuk nilai – nilai etika para pekerja dia anak perusahaan atau cabang yang berdomisili di lain Negara.

2. Studi Deskriptif .

Penelitian deskriptif secara harfiah adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat deskripsi mengenai situasi – situasi atau kejadian – kejadian. Dalam arti ini penelitian deskrptif itu adalah akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata – mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan, mentest hipotesis, membuat ramalan walaupun penelitian yang bertujuan untuk menemukan hal – hal tersebut dapat mencakup juga metode – metode deskriptif. Sementara para ahli memberikan arti penelitian deskriptif itu lebih luas dan mencakup segala macam bentuk penelitian kecuali penelitian histories dan penelitian eksperimental. Studi deskriptif juga merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh penelioti dari subyek berupa : individu, organisasional, industri atau perspektif yang lain. Studi ini menjelaskan karakteristik suatu fenomena yang dapat digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah – masalah bisnis.meskipun pada dasarnya studi ini untuk memecahkan masal – masalah bisnis, disebut juga dengan analisis diagnosis yang datanya dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Pengumpulan data melalui studi ini, meskipun demikian, kadang- kadang dimaksudkan juga untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis, factual, dan akurat mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat populasi atau daerah tertentu.

Contoh :

a. Survai mengenai pendapat umum untuk menilai sikap para pemilih terhadap rencana perubahan tahun pelajaran.

b. Survai dalam suatu daerah mengenai kebutuhan akan pendidkan keterampilan.

c. Studi menegnai kebutuhan tenaga kerja akademik pada suatu waktu tertentu.



3. Penelitian analitik adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui atau menganalisa suatu masalah atau objek penelitian yang sebelumnya sudah ada berdasarkan data-data yang valid. Misalnya penelitian tentang perkembangan sel-sel tubuh dalam anatomi manusia.



4. Penelitian Prediktif. Suatu penelitian yang meramal atau perencanaan jang panjang kedepan berdasarkan dengan data-data sebelumnya, contohnya penelitian forcesting penjualan berdasarkan data penjualan tahun 2003 di prediksi apakah penjualan akan megalami peurua atau sealikya pada tahu 2009 medatag.



II. PENELITIAN BERDASARKAN PROSES

1. Penelitian Kuantitatif.

a. Penelitian Survey

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sample yang diambil dari populasi tersebut. Penelitian survey pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.



b. Penelitian Eksperimen

Penelitian eksperimen adalah penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan pada laboratorium.



Penelitian Kuantitatif menekankan pada pengujian teori – teori melalui pengukuran variabel – variabel penelitian denngan ankadan melakukan analisis data dengnan prosedur statistic.

Contoh :

a. Penelitian mengenai taraf serap pelajar – pelajar SMA.

b. Penelitian Perrtumbuhan penduduk.

c. Penelitian objektifitas penilaian mahasiswa UIN.

2. Penelitian Kualitatif.

Penelitian kualitatif penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan social berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holistis, kompleks dan rinci. Penelitian-penelitian dengan pendekatan induktif yang mempunyai tujuan penyusunan konstruktif teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta merupakan contoh tipe penelitian yang menggunakan penelitian kualitatif.

a. Action Kualitatif

Penelitian kualitatif tindakan bertujuan memngembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan malasalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia actual yang lain.





Contoh :

Suatu program inservice training unutuk melatih para konselor bekerja denngan anak putus sekolah; untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikam pengemudi; untuk memecahkan masalah apatisme dalam penggunaan teknologi moderen atau, metode penanaman padi yang iinovatif.

b. Study Kasus

Study kasus adalah untuk ,mampelajari secara insentif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi liongkungan sesuatu unit social: iindividu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.

Contoh :

Studi secara mendalam mengenai kebudayaan “kota dalam” serta kondisi-kondisi kehidupannya pada suatu kota metropolitan.

c. Etnography.

Etnography, ditinjau secara harfiah, berarti tulisan atau laporan tentang suatau suku-bangsa, yang ditulisoleh seorang antrapolog atas hail penilitian maupun sebagai metode penelitian, dapat dianggap sebagai dasar dan asal-usul ilmu antropologi.

Ciri khas : sifatnya holistik – integratif, dan anallii kualitatif dalam rangka mendapatkan native’s point of view. Tekhnik pengumpulan data yang utama adalah observasi-partisipasi dan wawancara terbuka dan mendalam yang dilakukan dalam jangka wakltu yanng relatif lama, bukan kkunjunngan singkat dengan daftar pertanyaan yang terkontrol seperti pada penelitian survai. Contohya, pemerintah ingin megetahui tentang kehidupan suku baduy, maka pemeritah mengadakan penelitian metode Etography.

d. Groundep Theory.

Groundep theory menurut penggagasnya yaitu Barney Blaser dan Anselm Sttrauss, GT tertulis sebagai “…the discovery of theory from data which call GT….ajaran utama pendekatan ini adalah, bahwa teori harus muncul dari data atau dengan kata lain, teori harus berasal (grounded) dalam data (chambelain, 1995). Ungkapan GT merujuk pada teori yang dibangun secara induktif dari satu kumpulan data, bila dilakukan dengan baik maka teori yang dihasilkam akan sangat sesuai dengan kumpulan data tadi. Dengnan demikian hal ini sangat kontras denganteori yang diturunkan secara deduktif dai GT, tanpa bantuan data dan ini sering terjadi akhirnya tidak pas dengan data manapun. Kekhasan dari metode GT dengan metode lainnya adalah peneliti yang menggunakan GT selalu berusaha menemukan proses -proses dominan di suatu situasi sosial, bukan menguraikan unit sosial yang diteliti.



III. PERBANDINGAN ANTARA PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

1. Kuantitatif.

a. Asumsi kuantitatif bersifat indefenden sehingga penelitian dapat menguji realitas fakta secara objektif, terbatas pada dimensi tunggal, bebas nilai dan tidak bias.

b. Menekankan pengujian teori dengan nalisis kuantitatif.

2. Kualitatif.

Peneliti berionteraksi dengan fakta yang diteliti sehingga lebih bersifat subyektif, tidak bebas nilai bias. Paradigma kualitatif melihat realita social dalam berbagai dimensi.

a. Memberikan tekanan pada penyusunan teori melakukan pengungkapan fakta dengan analisis kualitatif.

Perbandingan dari kuantitatif dan kualitatif memiliki dasar yang berbeda dalam melakukan penelitian akan tetapi satau dengan yang lainnya kadang saling terkait, dan setiap penggunaan baik kuantitatif maupun kualitatif tergantung penelitian apa yang akan dilakukan oleh peneliti.

0 komentar:

Posting Komentar